Masih Digelar Secara Virtual, Majlis Haul Al-Maghfurlah KH. M. Moenawwir ke-83 Berjalan Dengan Khidmat

Masih Digelar Secara Virtual, Majlis Haul Al-Maghfurlah KH. M. Moenawwir ke-83 Berjalan Dengan Khidmat
Majlis Haul Almaghfurlah KH. Muhammad Munawwir ke-83 – Tim Media Almunawwir
Sumber foto : Tim Media Almunawwir

Almunawwir.com – Di tengah situasi dan kondisi pandemi, serangkaian acara Majlis Haul Almaghfurlah KH Munawwir bin Abdul Rosyad ke-83 masih diselenggarakan seperti tahun sebelumnya, yakni secara virtual. Acara dilaksanakan secara internal, sehingga santri, alumni, dan masyarakat umum mengikuti acara secara virtual melalui Live Streaming Youtube pada Channel Al-Munawwir TV. Serangkaian acara haul diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan dilanjutkan dengan pembacaan Syair Al-Munawwiriyah. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh KHR Abdul Hamid Abdul Qadir.

Dalam majlis haul ini terdapat tiga sambutan. Pertama, sambutan dari Ahlul Bait yang diwakili oleh KHR. Abdul Hamid Abdul Qadir Munawwir. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa para santri dan alumni diharapkan dapat mengamalkan ilmunya dan menqur’ankan masyarakat sekitarnya dengan baik dan benar ‘ala thariqatis salaf ahlissunnah wal jama’ah. Beliau juga berharap agar para santri dan alumni di tengah lika-liku peradaban dunia bisa bermanfaat sebesar-besarnya dan membawa nama baik Al-Munawwir.

Sambutan yang kedua, yaitu sambutan dari wali khotimin yang disampaikan oleh KH. Shu’udi Al-Faruq. Beliau berpesan kepada para santri untuk senantiasa ngrekso al-Qur’an dan menghormati guru.

“Al-Qur’an itu ngrekso, Al-Qur’an itu wahyu, tidak mau dimadu. Al-Qur’an akan menjadi kuat dan mempunyai kekuatan, jangan sampai putus dengan bathin. Al-Qur’an akan menjadi kuat berkualitas bahkan berkuanitas dengan syarat satu; tunjukkan loyalitas kepada guru” dawuh KH Shu’udi Al-Faruq.

Dalam sambutan yang terakhir, Dr. H. Masmin Afif, M.Ag, selaku Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama DIY, menyampaikan bahwa generasi qur’ani harus tumbuh subur di Indonesia. Untuk mewuudkannya, para santri harus terus mengamalkan ajaran Al-Qur’an sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Al-Maghfurlah KH Muhammad Munawwir bin Abdul Rosyad.

Baca Juga : Menelisik Maziyah Khidmah Al-Quran Almaghfurlah Romo Kiai Najib

Acara dilanjutkan dengan penyampaian tausyiah oleh KH. Yahya Cholil Tsaquf.  Dalam Mauidloh Hasanahnya, beliau menyampaikan bahwa besarnya Nahdlatul Ulama tidak lepas dari jasa para ulama, termasuk diantaranya adalah Mbah Munawwir dan Mbah Ali Maksum. Melihat ulama-ulama pendahulu dengan ilmu yang sangat mumpuni adalah salah satu alasan bahwa Krapyak merupakan tempat mencetak calon ulama-ulama yang meneruskan perjuangan para pendahuluya di generasi mendatang.

Acara Majlis Haul berjalan secara khidmat dan ditutup dengan pembacaan do’a oleh KH Mas’ud Masduqi. Semoga dengan terselenggaranya majlis haul semakin mengingatkan kita akan perjuangan para pendahulu terutama shohibul haul, Almaghfurlah KH. Muhammad Munawwir bin Abdullah Rosyad yang dapat dijadikan sebagai suri tauladan bagi kehidupan, kapanpun dan dimanapun kita berada.

Penulis : Husna Nailufar ( Santri Komplek Q )

Editor : Hanif Rizal

Redaksi

Redaksi

admin

522

Artikel