Krapyak – Khataman tarawih 30 juz Alquran usai dilaksanakan pada Jumat (24/05) di Masjid Jami’ Almunawwir Krapyak. Kegiatan tahunan ini dilaksanakan setiap tanggal 20 Ramadan.
Para masyayikh, santri, dan jamaah lainnya ramai memenuhi area masjid hingga membludak ke aula AB yang terletak di sebelah utara masjid.
Pembacaan Alquran dimulai sejak tarawih 1 Ramadhan dengan bacaan sebanyak 1,5 juz setiap malam. Selaku Imam Salat Tarawih ialah beliau Romo KH R M Najib Abdul Qodir Munawwir.
Tradisi ini telah dilakukan turun temurun di keluarga Pondok Pesantren Krapyak. Syaikhina KH Munawwir bin Abdillah Rosyad berpesan bahwa para hafidz Qur’an yang diakui adalah mereka yang berakhlak mulia dan menjadikan Alquran sebagai bacaan dalam shalat tarawih. Berawal dari pesan inilah keluarga besar Pondok Pesantren Krapyak menjadikan khataman tarawih sebagai tradisi yang dilaksanakan setiap tahun.
Selain khataman tarawih, dilaksanakan pula peringatan Nuzulul Qur’an. Dalam mauidzah hasanahnya, KH. Prof. Dr. Abdul Mustaqim menyampaikan hikmah Nuzulul Qur’an.
Turunnya Alquran di bumi adalah karena pada saat itu, kaum sebelum Alquran turun memiliki sistem akidah yang rusak. Selain itu masyarakat Arab kala itu memiliki sistem masyarakat yang buruk. Yang lebih inti adalah dengan adanya Alquran, Rasulullah Muhammad saw berarti menggunakan Alquran sebagai rujukan dalam melaksanakan tugasnya, yaitu memperbaiki akhlak manusia.
KH. Prof. Dr. Abdul Mustaqim juga menambahkan, tugas kita sebagai orang Islam tentunya harus mengimani segala yang ada dalam Alquran. Kita juga harus mengimani kebenaran Alquran tanpa keraguan sedikitpun.
Yang tidak kalah penting adalah kita harus mengkaji Alquran, baik tata cara membacanya maupun mengkaji tafsirnya. Hal ini menjadi semakin penting mengingat dewasa ini semakin marak bermunculan ulama yang tidak banyak mengerti agama. Harapannya para santri dapat muncul sebagai penerus ulama dengan ilmu agama dan akhlak Qur’aniyyah. (Isnasrr)
