Komplek Q Peringati Haul K.H. A. Warson Munawwir yang Ke-6

Rabu, 12 Februari 2019, keluarga besar PP Al Munawwir Komplek Q meperingati Haul Almagfrulah K.H. A. Warson Munawwir yang ke-6. Sekitar pukul 16.00 acara yang bertempat di halaman mushollah barat tersebut dimulai. Gus Fahmi bertindak sebagai pembawa acara. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran oleh Alvin.

Memasuki acara berikutnya yakni sambutan keluarga yang diwakili oleh K.H. Muhtarom Busro atau biasa disapa dengan Pak Ayom. Dalam sambutannya, pengasuh Komplek M tersebut menyampaikan terima kasih kepada hadirin atas kedatangannya di majelis haul sekaligus memohon maaf atas segala kekurangannya dalam acara tersebut.

Beliau juga memohon doa dan keberkahan bagi santri-santri yang akan melaksanakan khataman pada Jum’at, 15 Februari 2019. Setelah sambutan dari pihak keluarga, acara dilanjutkan dengan pembacaan tahlil yang dipimppin oleh K.H. R. Najib Abdul Qodir.

Selepas pembacaan tahlil, acara dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Gus Hilmi Muhammad. Dalam kesempatan tersebut, Gus Hilmi menyampaikan beberapa pentingnya haul serta beberapa cerita tentang almarhum Kiai Warson. Gus Hilmi juga menceritakan beberapa pengalamannya belajar bersama sang master peace kamus Al Munawwir tersebut.

Mauidhoh Hasanah ini sekaligus menjadi acara terakhir pada majlis haul ke-6 K.H. A. Warson Munawwir. Selain para kiai dan tokoh masyarakat, hadir pula para alumni dari beberapa generasi dan para tetangga. Momen haul dijadikan momen melepas rindu antar alumni dan sekaligus menjadi momen untuk memperkuat tali silaturrahim antar sesama alumni, santri, dan tentunya dengan pengasuh.

KH Afif Muhammad : Qasidah Burdah Ini Memiliki Kekuatan Spiritual dan Sastra yang Tinggi


Salawat Burdah merupakan sholawat yang tak asing di kalangan masyarakat Islam. Menurut KH. Afif Muhammad, salawat ini adalah salawat yang dapat diterima oleh berbagai masyarakat Islam di dunia. Pasalnya kebanyakan dari mereka adalah pengamal tasawuf dan tarekat, yang mana di dalam kitab B urdah terdapat hal-hal yang berhubungan dengan amalan tersebut.

Kitab Burdah merupakan karya syair yang dikarang oleh Imam Abu Abdillah Al-Bushiri pada abad ke 7 H atau kurang lebih sekitar tahun 650 M. Beliau merupakan pujangga yang standar kesastraannya bisa dikatakan melebihi standar kesusastraan sastra Arab.

Pada suatu masa beliau Imam Abu Abdillah Al Bushiri mengalami kelumpuhan sehingga beliau memutuskan untuk menulis syair-syair tentang Rasullulah dengan harapan dapat mendapatkan syafaatnya. Tepat ketika Imam Bushiri menulis bait ke 160 kepada rasul, beliau mengalami kesembuhan seperti sediakala. Bahkan beliau juga sempat bertemu dengan sang baginda lewat mimpinya.

baca juga : “120 Majlis Simaan Meriahkan Haul Mbah Munawwir ke-80”

Tak disangka kitab Burdah ini mengalami kemasyhuran hingga sekarang. Ada yang menggunakannya sebagi wirid tahunan seperti PP Al Munawwir Krapyak, ada yang menggunakan sebagai wirid bulanan, mingguan dan harian. Bahkan beberapa cuplikan salawat ini digunakan sebagai salawat pembuka atau penutup majlis di beberapa majlis pengajian.

Tak hanya itu, sholawat burdah juga mengandung faidah keberkahan di dalamnya. Ada yang memetik bagian di dalamnya guna permohonan hajat dan ada pula yang menggunakannya sebagai pendingin dalam menghadapi suatu persoalan.

Terdapat suatu cerita bahwa Imam Abu Abdilah Al Bushiri bertemu dengan orang tak dikenal pasca penulisan Syair Burdah. Orang tersebut berkata bahwa beliau bermimpi Rasulluah memberikan mantel jubah (Burdah) kepada orang-orang yang membaca syair Burdah. Dalam cerita tersebut dapat diartikan bahwa syair burdah ini layak menjadi masyhur sebab syair ini mendapat pengakuan dari Rasulluah.

baca juga : “Pembacaan Qasidah Burdah Pertahankan Tradisi Haul Mbah Munawwir”

Syair indah ini memiliki kekuatan spiritual serta keberkahan dalam kandungannya. Secara kesusastraan memiliki ruh, karena di dalam terdapat pujian kepada Rasul. Di dalamnya terdapat maulid yang berisi sirah kenabian, Quran dan Mujizat, Isra’ Mi’raj dsb yang bermanfaat dalam dhohir dan bathin bagi si pembaca. Di samping karya sastra ini juga sangat bermanfaat bagi sastrawan.

“Kelihaian dalam sajak dan pemilihan dalam diksi yang elok membuat karya sastra ini sangat bermanfaat bagi sastrawan satrawan lain” tutur KH. Afif Muhammad

Pembacaan Qasidah Burdah Pertahankan Tradisi Haul Mbah Munawwir


Krapyak – Pembacaan Qosidah Burdah turut menyemarakkan peringatan Haul Almaghfurlah Simbah KH. M. Munawwir bin Abdullah Rosyad ke-80. Acara rutin ini dilaksanakan menjelang puncak haul sebagai wujud cinta mahabbah kepada Kanjeng Rasul Muhammad SAW rangkap dengan Mbah munawwir. Bertempat di halaman pesantren, acara dihadiri oleh ratusan santri, para pengasuh serta tamu undangan.

Tahun ini Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak menggelar peringatan Haul dengan berbagai rangkaian acara seperti 80 majlis muqoddaman, ro’an akbar, 120 majlis sima’an, pembacaan qasidah burdah, dan sebagai puncaknya pada Jum’at, (15/02/19) mendatang akan digelar pula haflah Khotmil Qur’an putri.

Nampak di lokasi deretan tenda acara dan pangung sudah berdiri, siap menyambut pelaksanaan puncak Haul yang tinggal sehari lagi.

Pembacaan Qosidah Burdah dimulai ba’da Isya yaitu sekitar pukul 20.00 WIB. Lantunan sholawat dari grup hadroh Almunawwir turut menyambut jalannya acara. Terlihat hadirin dan hadirat kompak mengenakan pakaian putih-putih dan membawa kitab burdah.

baca juga : “120 Majlis Simaan Meriahkan Haul Mbah Munawwir ke-80”

Panitia pelaksana juga menyediakan beberapa layar projektor yang menampilkan syair burdah untuk memfasilitasi hadirin yang tidak membawa kitab.

KH. Muhtarom Busyro mengawali pembukaan acara ini dengan pembacaan tawassul kemudian dilanjutkan pembacaan Qosidah Burdah yang dipimpin oleh vokal hadrol Al-Munawwir. Acara berlangsung begitu khidmat.

Seusai itu, acara dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan do’a yang dipimpin oleh KH. R. M. Najib AQ selaku pengasuh pusat ponpes Al-Munawwir. Malam semakin larut, meski demikiam acara tetap berlangsung khidmat. KH. Afif Muhammad memungkasi acara malam ini dengan mauidhoh hasanah. Acara rampung sekitar pukul 23.00 WIB.

Penulis : Nur Afifi
Editor : Afrizal Qosim